Fotografi Produk dengan AI

Pelatihan ini menggunakan moda Webinar Rujukan dan Okupasi Pelatihan: Pemanfaatan AI dalam rujukan The Future Jobs Report 2023. Program ini dirancang khusus untuk memberikan pemahaman dan keterampilan dasar kepada para fotografer terkait penggunaan AI untuk meningkatkan efisiensi dan kreativitas dalam pemrosesan gambar, analisis data, dan pengembangan solusi fotografi yang inovatif.

Dalam pelatihan ini, peserta akan mempelajari cara efektif mengkombinasikan kecerdasan buatan untuk kepentingan fotografi produk. Mengkombinasikan dasar-dasar fotografi dan kecerdasan buatan, menyusun pengaturan komposisi dan peralatan studio dalam fotografi, merancang pencahayaan dan sudut pengambilan fotografi dengan bantuan AI, mengkombinasikan model manusia untuk meningkatkan daya tarik fotografi, dan membangun teknik olah foto digital menggunakan kecerdasan buatan dan mempromosikan karya fotografi.

Urutan Pembelajaran terdiri atas dasar fotografi dan kecerdasan buatan, pengaturan komposisi dan peralatan studio menggunakan kecerdasan buatan, pencahayaan dan peralatan studio menggunakan kecerdasan buatan, pencahayaan dan sudut pengambilan yang optimal pada HP, penggunaan model manusia dan bantuan. 

SITUASI IDEAL

Pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dalam fotografi, sebagaimana diantisipasi dalam Future Jobs Report 2023 dan SKKNI Nomor 133 Tahun 2019 - Fotografi, menciptakan perubahan signifikan dalam industri tersebut. AI dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan kreativitas dalam pemrosesan gambar, analisis data, dan pengembangan solusi fotografi yang inovatif.

Dalam konteks editing foto, algoritma AI canggih dapat secara otomatis menyempurnakan warna, kontras, dan retouching, memungkinkan fotografer untuk fokus pada aspek kreatif. Pengenalan pola dan analisis citra oleh AI juga dapat mempercepat identifikasi objek dalam foto, memudahkan pengindeksan dan pencarian gambar.

Selain itu, AI dapat membantu fotografer dalam pemilihan dan kategorisasi gambar, berdasarkan preferensi atau kebutuhan klien. Melalui integrasi teknologi machine learning, sistem ini dapat secara otomatis menyesuaikan diri dengan tren pasar dan memberikan rekomendasi yang lebih akurat.

Penerapan augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) dalam fotografi juga dapat ditingkatkan oleh AI. Dengan kemampuannya untuk merespons dan memahami lingkungan visual, AI dapat meningkatkan pengalaman pengguna dalam melihat dan berinteraksi dengan konten fotografi AR/VR.

Sumber : https://drive.google.com/file/d/1p0kDy_6sw81aYgIbCSXHI9FTNJ5GNc1o/view?usp=drive_link 

https://drive.google.com/file/d/1AyTWfktA61mMJE00DAL0zCLqZPYZMc6X/view?usp=sharing

SITUASI FAKTUAL

Dalam era perkembangan teknologi yang pesat, fotografi tidak hanya menjadi seni, tetapi juga sebuah industri yang terus berkembang. Permintaan pasar terhadap fotografi semakin tinggi, terutama dengan maraknya media sosial dan kebutuhan konten visual untuk berbagai keperluan. Namun, para fotografer saat ini sering menghadapi sejumlah kesulitan jika mereka tidak memanfaatkan kecanggihan kecerdasan buatan (AI).

Salah satu masalah utama adalah keterbatasan waktu dalam mengedit dan menyusun foto. Fotografer profesional seringkali harus menghasilkan ratusan bahkan ribuan foto dalam satu proyek, dan proses penyuntingan manual bisa menjadi pekerjaan yang sangat memakan waktu. AI dapat membantu dalam mengotomatisasi beberapa tahap penyuntingan, menghemat waktu yang dapat dialokasikan untuk kreativitas dan aspek lain dari pekerjaan fotografi.

Selain itu, dengan tingginya permintaan pasar, fotografer seringkali dihadapkan pada tantangan untuk memenuhi kebutuhan individual pelanggan. AI dapat digunakan untuk menganalisis tren pasar dan preferensi konsumen, membantu fotografer menyusun portofolio atau gaya fotografi yang lebih sesuai dengan harapan pasar.

Namun, meskipun AI menjanjikan sejumlah solusi yang signifikan, beberapa fotografer mungkin mengalami resistensi dalam mengadopsi teknologi ini. Beberapa di antara mereka mungkin merasa tidak nyaman atau khawatir kehilangan sentuhan manusiawi dalam karya mereka. Oleh karena itu, peningkatan literasi digital dan pelatihan AI yang sesuai sangat penting untuk membantu fotografer mengatasi rintangan tersebut.

Sumber : https://medium.com/data-driven-fiction/how-artificial-intelligence-is-changing-photography-5b18058dcc15#:~:text=In%20addition%2C%20AI-powered%20image,process%20that%20required%20professional%20skills.

TUJUAN UMUM

Peserta pelatihan mampu menghasilkan karya fotografi dengan bantuan kecerdasan buatan dengan menunjukkan minimal 60% penguasaan materi pada saat unjuk keterampilan.

TUJUAN KHUSUS

1. Mengombinasikan dasar-dasar fotografi dan kecerdasan buatan 
2. Menyusun pengaturan komposisi dan peralatan studio dalam fotografi 
3. Merancang pencahayaan dan sudut pengambilan fotografi dengan bantuan kecerdasan buatan
4. Mengombinasikan model manusia untuk meningkatkan daya tarik fotografi 
5. Membangun teknik olah foto digital menggunakan kecerdasan buatan dan mempromosikan karya fotografi

PENGETAHUAN (KOGNITIF)

1. Penggunaan kecerdasan buatan dalam fotografi produk menggunakan HP
2. Jenis kamera HP optimal untuk fotografi produk
3. Variabel pencahayaan efektif pada fotografi produk dengan HP
4. Komposisi pemotretan yang optimal menggunakan HP
5. Teknik olah foto digital dasar dengan aplikasi online pada HP

SIKAP KERJA (AFEKTIF)

1. Teliti dalam menyesuaikan setting dan komposisi foto produk
2. Detail dalam memilih kamera HP untuk fotografi produk
3. Inisiatif dalam menciptakan ide komposisi dan pencahayaan yang unik
4. Kreatif dalam mengintegrasikan manusia untuk meningkatkan daya tarik produk
5. Kreatif dalam mempromosikan hasil karya

KETRAMPILAN (PSIKOMOTOR)

1. Membuat foto produk dengan pose satu orang, pasangan, dan kelompok menggunakan HP
2. Merancang komposisi visual produk dengan HP secara efektif
3. Mengkonstruksi foto produk dengan sudut pengambilan yang optimal pada HP
4. Membuat olah foto digital dasar menggunakan aplikasi online pada HP
5. Mendiseminasikan karya fotografi produk di media sosial internet dengan HP

PRASYARAT PESERTA

1. Peserta memiliki usia minimal 18 sampai 50 Tahun
2. Syarat pendidikan minimal peserta mengikuti webinar adalah minimal SMA sederajat.
3. Memiliki Handphone/Laptop/Komputer untuk mengikuti webinar.
4. Mampu mengakses laman Pake Ai
5. Mampu mengoperasikan microsoft office seperti microsoft word dan power point
6. Memiliki kamera hp yang jernih
7. Memiliki media sosial seperti instagram atau facebook

ALAT PRAKTIK

1. Laptop/Komputer: Digunakan oleh peserta sebagai sarana menghadiri webinar, mengakses materi pelatihan, dan melakukan praktik.
2. Microsoft Office Tools/Google Workspace: Alat untuk mengerjakan tugas praktik mandiri.
3. Website AI pake.ai, flair.ai, atau photo room: Digunakan untuk melakukan edit foto

CARA MENGUNDUH SERTIFIKAT

1. Setelah semua aktivitas diselesaikan dan progres belajar 100%, tombol unduh sertifikat dapat ditekan.
2. Isi ulasan dan rating kelas.
3. Pilih jenis sertifikat yang ingin diunduh.
4. Klik Unduh Sertifikat



Deskripsi Tenaga Pelatih

Dedi Mulyana, kelahiran 24 November 1995 merupakan seorang ahli di bidang multimedia dan audio visual. Memulai karir sebagai seorang content producer dan director of Photography di tahun 2019, Dedi Mulyana kini sukses meniti karir sebagai seorang CEO di perusahaan Dreamine Visuality sejak 2016 sampai sekarang.

DESKRIPSI PROFIL LP

Bebas Jam Kerja berdiri sejak 19 November 2019 di Yogyakarta. Bebas Jam Kerja adalah platform marketplace edukasi vokasi bisnis dan pengembangan diri yang mengarah pada pengembangan kemandirian individu dan kelompok dalam rangka menjadikan ilmu pengetahuana, kreatifitas dan ketrampilan sebagai sumber kemandirian dan lahan bisnis.

Kami adalah salah satu Lembaha Pelatihan resmi yang berkontribusi sebagai salah satu penyedia kelas pelatihan kerja program Kartu Prakerja sejak 2020.

Kelas pelatihan yang kami sajikan, bertujuan menunjang produktifitas sumber daya manusia Indonesia untuk produktif, kompetitif, kreatif dan mandiri untuk membangun usahanya sendiri.

Bebas Jam Kerja menyajikan pelatihan online yang terintegrasi dengan tenaga pelatih profesional dan kompeten di bidangnya dan dikemas dengan menarik sehingga mudah dipahami. Target kami adalah untuk menjangkau usia usia produktif, 18-45 tahun. Mulai dari pelajar, fresh graduate ataupun para pencari kerja.